Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi telah membawa perubahan besar dalam cara anak muda berinteraksi dengan dunia properti. Generasi milenial dan Gen Z lebih memilih untuk berinvestasi dan membeli properti dengan menggunakan teknologi digital. Mereka lebih suka mencari informasi melalui platform online daripada melakukan pencarian langsung. Perubahan ini dikenal sebagai Digital-First Culture, sebuah budaya di mana teknologi mendominasi setiap aspek keputusan terkait properti.
Riset Properti Secara Online
Salah satu aspek terbesar dari Digital-First Culture adalah bagaimana anak muda mencari properti secara online. Mereka tidak lagi bergantung pada iklan cetak atau mendatangi lokasi fisik Dunia Properti. Platform-platform seperti Rumah123, Lamudi, OLX, dan 99.co menjadi sumber utama bagi mereka dalam mencari properti. Anak muda memanfaatkan fitur pencarian yang ada untuk membandingkan harga, lokasi, dan ukuran properti secara efisien.
Mencari Informasi dengan Mudah
Selain itu, mereka juga lebih memilih untuk membaca ulasan dan melihat rating properti dari orang lain di media sosial atau platform review online. Hal ini memberi mereka gambaran yang lebih jelas tentang kualitas properti yang mereka minati. Ketersediaan informasi ini memungkinkan mereka untuk memilih properti dengan bijak tanpa perlu mengunjungi banyak tempat secara langsung.
Penggunaan Teknologi Visual untuk Tur Virtual
Generasi muda juga semakin terbiasa dengan penggunaan teknologi visual dalam mencari properti. Mereka lebih memilih virtual tour atau video walkthrough daripada melakukan kunjungan langsung. Teknologi seperti Augmented Reality (AR) memungkinkan mereka untuk melihat desain interior atau tata letak rumah secara lebih mendalam tanpa harus berada di lokasi fisik.
Platform Visual yang Mendukung Keputusan
Platform seperti YouTube dan TikTok semakin populer sebagai media untuk melihat tur virtual properti. Beberapa pengembang bahkan menyediakan video yang menunjukkan detail properti, memberikan gambaran nyata tentang bagaimana sebuah rumah atau apartemen akan terlihat ketika dibeli atau disewa. Hal ini membantu mereka membuat keputusan lebih cepat tanpa merasa perlu menghabiskan banyak waktu untuk pergi ke tempat tersebut.
Transaksi Properti secara Digital
Bukan hanya riset yang dilakukan secara online, tetapi proses transaksi pun semakin bergantung pada teknologi digital. Anak muda kini bisa mengajukan KPR atau membayar uang muka secara online melalui aplikasi mobile atau situs web. Proses ini mempermudah mereka yang mungkin tidak punya banyak waktu untuk mengunjungi kantor bank atau agen properti.
Pembayaran dan Pengajuan Secara Instan
Selain itu, beberapa pengembang kini menawarkan flash sale properti melalui platform e-commerce seperti Tokopedia atau Shopee. Ini memungkinkan mereka untuk membeli atau mengamankan properti dengan harga spesial tanpa harus menghadiri acara secara langsung. Adanya proses ini mempermudah transaksi bagi anak muda yang sibuk atau memiliki kesibukan tinggi.
Pemasaran Properti lewat Media Sosial
Media sosial telah menjadi alat utama dalam pemasaran properti. Anak muda cenderung mengikuti akun Instagram atau TikTok yang membahas properti, baik itu dari developer atau agen. Mereka tertarik untuk melihat konten yang menarik dan informasi yang relevan tentang dunia properti, seperti tips membeli rumah pertama, cara mengajukan KPR, atau bahkan cara berinvestasi properti dengan modal kecil.
Pengaruh Influencer Properti
Instagram, TikTok, dan YouTube telah menjadi tempat bagi banyak property influencer untuk berbagi informasi tentang properti. Mereka membagikan tips investasi properti dan review rumah secara menarik dan mudah dipahami. Ini adalah strategi pemasaran yang efektif karena lebih interaktif dan menjangkau audiens yang lebih luas.
Komunikasi Instan lewat WhatsApp dan Chatbot
Anak muda juga lebih suka berinteraksi secara cepat dan langsung. Jika mereka tertarik pada sebuah properti, mereka lebih memilih untuk menghubungi agen atau developer melalui WhatsApp atau platform chat lainnya. Ini memberi mereka respon yang lebih cepat dibandingkan dengan telepon atau email. Selain itu, banyak agen atau developer yang mulai menggunakan chatbot untuk menjawab pertanyaan atau memberikan informasi seputar properti secara instan.
Kecepatan Respons dalam Transaksi
Kecepatan respons ini sangat penting bagi anak muda, karena mereka menginginkan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi. Tidak ada lagi waktu untuk menunggu jawaban dalam beberapa hari, mereka lebih memilih cara yang lebih praktis dan efisien.
Pengaruh Teknologi dalam Investasi Properti
Anak muda tidak hanya mencari properti untuk tempat tinggal, tetapi juga melihat properti sebagai alat investasi yang menguntungkan. Berbagai platform fintech memungkinkan mereka untuk berinvestasi di crowdfunding properti. Mereka juga semakin tertarik untuk membeli properti untuk disewakan, seperti apartemen atau rumah kos, yang bisa menghasilkan penghasilan pasif.
Menjadi Investor Properti dengan Modal Kecil
Fenomena ini menunjukkan bahwa anak muda kini semakin sadar akan pentingnya pendapatan pasif dan mencari cara untuk memaksimalkan investasi properti dengan menggunakan teknologi. Mereka lebih cenderung memilih properti yang dapat menghasilkan uang atau bernilai jual kembali tinggi.
Kesimpulan: Digital-First adalah Masa Depan Properti
Dengan adanya perubahan besar dalam cara anak muda berinteraksi dengan dunia properti, jelas bahwa Digital-First Culture menjadi aspek yang tidak dapat diabaikan dalam industri ini. Dari riset properti online, transaksi digital, hingga pemasaran lewat media sosial, teknologi kini memainkan peran utama dalam setiap keputusan terkait properti.
Teknologi sebagai Kunci untuk Menarik Pasar Anak Muda
Bagi para pengembang atau agen properti, penting untuk memahami bahwa adopsi teknologi digital adalah langkah yang harus diambil untuk memenuhi ekspektasi pasar anak muda. Masa depan properti ada di tangan mereka yang mampu memanfaatkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan informasi, transaksi, dan komunikasi yang instan dan efisien.