Site icon megpixel

Festival Sisingaan Subang Pecahkan Rekor MURI

Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu, S.H., S.I.K., M.H. bersama Ketua Bhayangkari Cabang Subang Ny. Lione Ariek Indra, S.Kom., MMSI, menghadiri perayaan Hari Sumpah Pemuda ke-96 yang berlangsung meriah di Alun-Alun Kabupaten Subang, Sabtu (26/10/2024).

Festival Sisingaan Subang pada tahun 2024 menjadi momen bersejarah bagi masyarakat Subang, Jawa Barat. Pada acara yang digelar pada 28 Oktober, sebanyak 220 sisingaan berpartisipasi dalam upaya memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori Gotong Sisingaan Terbanyak. Keberhasilan ini bukan hanya soal angka, tetapi juga sebagai simbol pelestarian budaya dan semangat kebanggaan lokal yang terus berkembang di kalangan generasi muda Subang.

Makna Sisingaan dalam Budaya Subang

Sisingaan adalah seni tradisional yang telah lama menjadi bagian dari budaya masyarakat Subang. Pada awalnya, sisingaan digunakan dalam upacara khitanan atau sebagai hiburan dalam acara perayaan tertentu. Namun, seiring waktu, seni ini berkembang menjadi simbol keberanian dan perjuangan. Sisingaan menggambarkan karakter singa besar yang mengisyaratkan kekuatan dan keagungan, sementara anak yang duduk di atasnya melambangkan penerus perjuangan.

Simbol Perjuangan dan Identitas Lokal

Seiring dengan perkembangan zaman, sisingaan juga menjadi simbol kebanggaan masyarakat Subang dalam melawan penjajahan. Pada masa penjajahan, sisingaan digunakan untuk menggambarkan perlawanan rakyat Subang terhadap kekuasaan kolonial. Kini, meskipun maknanya telah sedikit bergeser, sisingaan tetap dihadirkan sebagai identitas budaya yang sangat berharga. Setiap kali ada acara besar, sisingaan selalu menjadi bagian penting yang menunjukkan semangat juang dan kearifan lokal.

Peran Pemuda dalam Pelestarian Budaya

Seiring berjalannya waktu, generasi muda Subang mulai memainkan peran besar dalam melestarikan kesenian tradisional ini. Para pemuda tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktif dalam berbagai pertunjukan. Festival sisingaan yang diadakan setiap tahun kini menjadi sarana untuk mengedukasi generasi muda tentang pentingnya menjaga warisan budaya yang telah ada sejak lama. Dengan semangat para pemuda, tradisi ini semakin berkembang dan dikenal di luar wilayah Subang.

Festival Sisingaan 2024: Memecahkan Rekor MURI

Pada 28 Oktober 2024, Festival Sisingaan Subang memecahkan rekor MURI dengan melibatkan 220 sisingaan dalam satu acara. Acara yang berlangsung di Alun-Alun Subang ini diikuti oleh lebih dari 150 sisingaan dewasa dan 120 sisingaan anak-anak. Ini adalah jumlah terbesar dalam sejarah penyelenggaraan festival ini.

Kolaborasi Ratusan Seniman dan Pelajar

Festival tahun ini melibatkan ratusan seniman dan pelajar dari berbagai sekolah di Subang. Para peserta berlatih selama berbulan-bulan untuk mempersiapkan diri dan memastikan atraksi yang disuguhkan menarik dan memukau. Setiap sisingaan yang dibawa oleh para peserta dibuat dengan penuh perhatian terhadap detail, mulai dari bentuk singa yang dihias hingga pakaian tradisional yang digunakan oleh para pengusung sisingaan.

Penerimaan Penghargaan dari MURI

Rekor MURI yang berhasil dipatahkan menjadi bukti keseriusan Subang dalam menjaga dan melestarikan budaya tradisional. Triyono, Senior Customer Relation Manager MURI, hadir untuk memberikan piagam penghargaan kepada pihak penyelenggara. Penghargaan ini menjadi simbol bahwa sisingaan Subang tidak hanya penting di tingkat lokal, tetapi juga diakui di tingkat nasional.

Dampak Sosial dan Budaya bagi Masyarakat Subang

Festival Sisingaan Subang bukan sekadar acara hiburan. Lebih dari itu, festival ini membawa dampak sosial dan budaya yang signifikan bagi masyarakat. Dengan adanya acara ini, kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya lokal semakin meningkat. Masyarakat Subang semakin bangga dengan warisan yang mereka miliki, dan semakin banyak yang terlibat dalam kegiatan kebudayaan.

Pemuda Sebagai Penerus Tradisi

Peran pemuda dalam festival ini sangat besar. Para pelajar yang terlibat dalam pawai sisingaan belajar untuk menghargai tradisi dan menjadi penerus budaya lokal. Festival ini memberikan ruang bagi generasi muda untuk belajar tentang nilai-nilai perjuangan, kerjasama, dan penghargaan terhadap warisan budaya. Dengan begitu, sisingaan akan tetap hidup di tengah-tengah masyarakat Subang, bahkan akan terus berkembang ke generasi berikutnya.

Pentingnya Pemerintah dalam Mendukung Acara Budaya

Pemerintah Kabupaten Subang juga memiliki peran penting dalam mendukung kelancaran festival ini. Pemerintah tidak hanya memberikan dukungan logistik, tetapi juga memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang pentingnya budaya tradisional. Imran, Penjabat Bupati Subang, menekankan bahwa festival ini adalah bagian dari rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda, yang mengingatkan kita akan pentingnya semangat nasionalisme dan perjuangan.

Pelestarian Budaya melalui Pendidikan dan Kurikulum

Salah satu langkah penting yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Subang untuk melestarikan budaya adalah memasukkan seni sisingaan dalam kurikulum muatan lokal di tingkat SD dan SMP. Dengan adanya kurikulum ini, anak-anak di Subang diharapkan dapat memahami dan menghargai budaya lokal sejak usia dini. Pendidikan tentang kesenian dan budaya seperti sisingaan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan meningkatkan semangat kebangsaan.

Komitmen Pemerintah untuk Budaya Lokal

Pemerintah Kabupaten Subang berkomitmen untuk terus mendukung berbagai kegiatan seni dan budaya sebagai bagian dari pembangunan karakter bangsa. Dukungan ini tidak hanya datang dari pihak pemerintah, tetapi juga dari berbagai komunitas seni yang ada di Subang. Kolaborasi ini menciptakan ekosistem budaya yang berkembang dan semakin dihargai oleh masyarakat lokal.

Sisingaan Sebagai Simbol Kebanggaan

Festival Sisingaan Subang yang berhasil memecahkan rekor MURI pada tahun 2024 adalah bukti nyata bahwa tradisi lokal tetap hidup dan berkembang di tengah modernitas. Tidak hanya menjadi hiburan, festival ini menjadi sarana pelestarian budaya dan semangat kebangsaan yang penting untuk diwariskan kepada generasi mendatang. Melalui partisipasi aktif masyarakat, terutama pemuda, budaya sisingaan akan terus dikenang dan menjadi bagian dari identitas Subang yang tidak terpisahkan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, tradisi ini akan terus berkembang dan menjadi kebanggaan yang tak lekang oleh waktu.

Exit mobile version